Sejak dahulu seni ukir memang
sudah menjadi salah satu tradisi utama bagi masyarakat Jepara. Bahkan sampai
sekarang masyarakatnya masih setia dengan tradisi mengukir tersebut. Salah satu
ciri khas dari seni ukirnya, yaitu ukiran Jepara menggunakan warna alami
seperti warna kayu yang dapat menimbulkan kesan kuno pada ukiran itu sendiri.
Untuk kayu yang digunakan, biasanya dari kayu jati, mahoni, dan sengon. Bentuk
dari ukiran Jepara itu sendiri bisa bermacam-macam, seperti motif patung, daun,
relief, dan lainnya.
Ketika berada di kota Jepara,
sepanjang jalan anda bisa menemukan deretan pengrajin dan toko mebel. Ini
membuktikan bahwa kota ukir bukan sekedar julukan untuk kota Jepara, melainkan
sudah menjadi identitas tersendiri. Tidak sedikit masyarakat yang
menggantungkan hidupnya pada mebel atau menjadi pengrajin ukir tersebut.
Tidak dapat dipungkiri lagi,
jika mengukir memang merupakan kegiatan masyarakat Jepara dalam kehidupan
sehari-harinya. Mereka selalu berusaha agar seni ukir tersebut tidak pernah
lenyap dari ciri khas kota Jepara. Buktinya masyarakat sekitar membangun tempat
yang bernama Jepara Wood Carving Center (JWCC) (sumber) , sebuah pusat informasi mengenai
ukiran dan mebel kota Jepara.
Menurut saya, pemerintah setempat harus turun tangan agar tradisi tersebut selalu menjadi ciri khas kota Jepara dan dapat meningkatkan hasil industri ukiran tersebut, bahkan dapat bersaing di Pasar Internasional. Misalnya dengan cara, dilakukannya pendidikan non formal melalui kursus-kursus dan latihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, supaya dapat menghasilkan produk ukiran dengan hasil yang lebih berkualitas.
Good job!!! ;)
BalasHapusseni ukir dan mebel Jepara memang terkenal
BalasHapus